KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah ilmu sosial dan budaya.
Makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha dari kami selaku penulis,
melainkan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu
dosen kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku penulis makalah ini mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas kami selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis
makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini ada hal-hal yang kurang
berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
semua pihak.
Surabaya,
30 Oktober 2011
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Tuhan menciptakan
manusia yang terdiri dari triliunan sel, kemudian dai sel tersebut membentuk
jaringan dan jaringan tersebut membentuk organ. Manusia juga diberi otak untuk
selalu berpikir selain otakmanusia juga diberi hati (qolbu) inilah yang
membedakan dengan mahluk lainnya dan menyandang predikat mahluk yang paling
sempurna. Setiap mahluk apapun macamnya, hanya dapat hidup dalam suatu
lingkungan dengan kondisi yang baik, atau paling tidak masih dalam rentanang
kisaran toleransinya. Selain faktor kondisi, mahluk hidup juga harus berada
dalam lingkungan yang dapat menyediakn segala sumber daya yang dibutuhkannya.
Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup,
lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan
segenap pengada (entity) baik pengada ragawi abioti atau benda (materi) ,
maupaun pengada insani, abiotik atau mahluk hidup termasuk manusia dengan
perilakunya, keadaan (tatanan alma baca kosmologi), daya (peluang tatanan dan
harapan) yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kejateraan manusia
serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan
antara manusia dan lingkungannya.
1.2 Rumusan masalah
·
bagaimana
peranan manusia sebagai objek lingkungan?
·
bagaimana
peranan manusia sebagai subjek lingkungan?
·
bagaimana
hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya?
·
4.
apakah pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial budaya?
·
5.
bagaimana kependudukan di indonesia dan apa saja problematikanya?
·
6. bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan
masyarakat ?
·
7.
bagaimana 8 program pokok PKK dapat mensejahterakan masyarakat?
1.3 Tujuan
·
Untuk
mengetahui peranan manusia sebagai objek dan subjek lingkungan.
·
Untuk
mengetahui hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial
budaya.
·
Untuk mengetahui kependdudukan di Indonesia beserta
problematikanya.
·
Untuk
mengetahui cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
MANUSIA
SEBAGAI OBJEK DAN SUBJEK LINGKUNGAN
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding
makhluk-makhluk hidup lainya karena manusia secara kodrati diberi akal budi
yang memungkinkan adanya kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan
biotik, abiotik dan lingkungan buatan. Manusia menjadi objek dan sekaligus
subjek dan lingkungan karena manusia hidup dan berkembang dilingkungan
masing-masing, mengolah sumber-sumber alam dan sosial yang ada dilingkungan
tersebut serta memanfaatkannya sesuai
dengan kebutuhan hidupnya.
Berbeda
denngan makhluk hidup lainya, bukan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya
melainkan perilaku manusia dalam memanfaatkan kebutuhan itulah yang berbeda
dengan makhluk hidup lainya, misalnya hewan. Selain butuh makan dan minum,
manusia butuh tempat tinggal yang layak bila tidak berarti tidak manusiawi,
butuh pendidikan butuh pakaian dan butuh berfilsafat tentang hakekat dirinya
sebagai pribadi dalam hubungannya dengan manusia lain dan martabatnya alam dan
Tuhan sang Pencipta segalanya yang ada di Jagad Raya yang termuat dalam ajaran
agama. Dari filsafat pula manusia dapat
menciptakan ilmu seni dan budaya.
Kehidupan
yang manusiawi tentunya dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku.
Perilaku manusia satu dengan yang lain tidak dapat disamakan. Hal yang cukup
mempengaruhi perilaku manusia tersebut karena faktor lingkungan dimana dia
tinggal. Dengan demikian manusia menjadi objek sekaligus subjek dari
lingkungan.
1. Manusia, lingkungan, dan lingkungan budaya.
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup
lainya.(Undang-Undang No.4 tahun 1982).
Langkah-langkah
konkret dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup menurut B.N.Marbun:
1.
Menciptakan
peraturan standar yang mengatur segala seluk-beluk persyaratan pendirian pabrik
atau industri.
2. Adanya perencanaan lokasi industri yang tepat
3. Memilih proses industri yang minim polusi
dilihat dari bahan baku, reaksi kimia, penggunaan air, asap, penyimpanan bahan
baku dan barang jadi, serta transportasi dan penyuluhan buangan.
4. Pengelolaan sumber air secara berebcana
disertai pengamatan terhadap segala aspek yang berhubungan dengan pengolahan air
tersebut.
5. Pembuatan sistem pengelolaan air limbah secara
kolektif dari seluruh industri yang berada dilokasi tertentu.
6. Penanaman pohon secara merata dan berencana
diseluruh kota.
7. Peraturan dan penataan dan penggunaan tanah
dasar rencana induk pembangunan kota sesuai dengan peruntukannya secara
seimbang.
8.
Perbaikan
lingkungan sosial ekonomi msyarakat hingga mencapai tarf hidup yang memenuhi
pendidikan komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.
Dalam
buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1997)
dinyatakan bahwa pendidikan Lingkungan hidup menyandang karakteristik sebagai
pendidikan seumur hidup (long life education), baik melalui jalur formal
(sekolah) maupun informasi luar sekolah).Lingkungan sosial merupakan hubungan interaksi
antar manusia dengan manusia lain yang terjalin harmonis.
2.
Pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial budaya.
Studi
lingkungan adalah suatu studi tentang gejala dan masalah kehidupan manusia yang
ditinjau antar hubungannya dengan lingkungan tempat kehidupan tadi. Studi
lingkungan merupakan pengkajian praktis tentang masalah kehidupan dan masalah
lingkungan yang meerapkan konsep dan prinsip ekologi serta prinsip dan konsep
ilmu sosial. Sedangkan Lingkungan sendiri didefinisikan sebagai kondisi di
sekitar makhluk yang mempengaruhi kehidupanya.
B.
KEPENDUDUKAN
DAN PROBLEMATIKANYA.
Ø Pengertian penduduk
§ Orang yang tinggal di daerah tersebut
§ Orang yang secara hukum berhak tinggal
di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di situ. Misalkan buktikewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Ø Masalah kependudukan di Indonesia
Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Di
Indonesia masalah-masalah kependudukan yang terjadi antara lain persebaran
penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan
penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per
kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.
Negara Indonesia adalah suatu negara yang
memiliki wilayah yang luas. Namun persebaran penduduknya tidak merata. Ada
wilayah yang sangat padat penduduknya, dan ada pula wilayah yang sangat jarang
penduduknya. Sebagai contoh wilayah yang sangat padat penduduknya adalah di
Ibukota Negara Indonesia, yaitu di Jakarta. Jumlah penduduknya sangatlah banyak
dan berdasarkan sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi di Jakarta,
didiami lebih dari dua belas ribu orang. Hal ini sangatlah berbeda dengan
daerah-daerah lain seperti di Kalimantan. Di Kalimantan, hanya ada 27 orang
yang mendiami wilayah seluas satu kilometer persegi.
Menurut
publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk
Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah
sebanyak 237.556.363 orang.
Jumlah
penduduk yang sangat tinggi ini, pasti akan terus berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Hal ini di karenakan tingginya angka pertumbuhan penduduk.
Dengan kata lain angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian. Angka
kelahiran yang tinggi biasanya disebabkan beberapa faktor, salah satunya
kurangnya pengetahuan tentang dampak memiliki banyak anak. Hal ini disebabkan
di kalangan masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah, ada anggapan
yang dipercaya secara turun-temurun yaitu anggapan yang mengatakan “Banyak
Anak, Banyak Rejeki”. Selain itu Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang
rendah. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk Indonesia. Di
Indonesia, masyarakatnya kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
bekerja. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan
yang bagus. Hal inilah yang akan memicu rendahnya pendapatan per kapita.
Pendapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk setiap tahun.
Pendapatan per kapita penduduk Indonesia sendiri masih tergolong rendah.
Rendahnya pendapatan per kapita sangat berkaitan dengan banyaknya masyarakat
miskin. Kemiskinan yang terjadi akan memicu beberapa hal salah satunya
kelaparan, dan kelaparan akan memicu tingginya angka kriminalitas dan tindak
kejahatan.
Ditambah lagi dengan tingginya tingkat
ketergantungan. Penduduk yang tidak bekerja atau yang tidak
memiliki penghasilan merupakan penduduk yang tidak produktif. Biasanya penduduk
yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan
remaja. Mereka ini disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif
menggantungkan hidupnya kepada penduduk produktif (bekerja). Karena usia
nonproduktif tinggi, maka menyebabkan tingkat ketergantungan di Indonesia cukup
tinggi.
Beberapa kota besar lainnya di Indonesia
juga memiliki kepadatan penduduk yang sangat padat. Tingginya kepadatan
penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan,
rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, terciptanya
pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan masih banyak
lagi. Seperti contoh di Surabaya banyak sekali ditemukan
perkampungan-perkampungan kumuh baik itu di sepanjang aliran sungai maupun disepanjang
rel kereta api.
Pemerintah sendiri terus berupaya
mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas. Upaya yang sudah dijalankan
pemerintah antara lain : dengan menekan laju pertumbuhan penduduk melalui
program Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan melalui penyuluhan-penyuluhan di
permukiman warga maupun dengan penyuluhan pada pasangan-pasangan yang akan
menikah, melaksanakan program transmigrasi, meningkatkan kualitas pendidikan
dan pelayanan kesehatan, membuka lapangan kerja sebanyak mungkin salah satunya
dengan cara memberikan keterampilan-keterampilan berwirausaha kepada
masyarakat, dan lain sebagainya.
Dalam
mengatasi pengangguran, pemerintah telah berupaya menciptakan lapangan kerja di
daerah-daerah pedesaan. Selain itu, pemerintah juga memberi bekal keterampilan
kerja berupa pelatihan-pelatihan di daerah-daerah yang tinggi angka
penganggurannya.
Dalam mengatasi persebaran penduduk,
pemerintah mengadakan program transmigrasi. Program transmigrasi adalah program
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain, dalam hal ini dari
daerah yang berkepadatan tinggi, ke daerah berkepadatan rendah.
Dalam mengatasi pertumbuhan
penduduk, pemerintah mengadakan program KB ( Keluarga Berencana ). Program KB
ini merupakan program bagi pasangan suami-istri khususnya yang baru atau yang
akan menikah. Pada program ini dijelaskan dan disarankan tentang aturan dari
pemerintah yang menyarankan jumlah anak dengan melihat dan mempertimbangkan
hal-hal seperti pendidikan, pendapatan keluarga, dan lain sebagainya.
C.
MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN HIDUP BERMASYARAKAT.
Ø PKK
Gerakan PKK adalah gerakan
Nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya
keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia
dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan
gender serta kesadaran hukum dan lingkungan dengan melaksanakan 10 Program
Pokok PKK yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK di semua jenjang pemerintahan
dalam mewujudkan visi dan misinya PKK.
VISI PKK adalah Terwujudnya keluarga
yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju-mandiri, kesetaraan
dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
MISI
PKK antara lain :
Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan
menghayati dan mengamalkan pancasila serta meningkatkan pelaksanaan hak dan
kewajiban sesuai dengan hak azasi manusia (HAM), demokrasi,meningkatkan
kesetiakawanan sosial dan kegotong royongan serta pembentukan watak bangsa yang
selaras, serasi dan seimbang.
Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang
diperlukan, dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta pendapatan
keluarga.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga,
serta upaya peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui halaman asri, teratur,
indah dan nyaman (hatinya) PKK, sandang dan perumahan serta tata laksana rumah
tangga yang sehat.
Meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan
hidup serta membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan
perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung.
Meningkatkan pengelolaan gerakan PKK baik kegiatan
pengorganisasian maupun pelaksanaan program-programnya yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masyarakat setempat.
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk
meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat
sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran
hukum dan lingkungan.
Tim Penggerak PKK berada di tingkat pusat sampai
dengan desa/kelurahan, PKK dikelola dan digerakkan oleh Tim Penggerak PKK yang
diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala
Desa/Lurah), secara fungsional. Dapat dikemukakan bahwa kunci berkembangnya
program dan kegiatan PKK, justru ada peran nyata diwujudkan oleh istri Pimpinan
Daerah.
Strategi PKK dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin
keluarga, dilaksanakan melalui “Kelompok Dasawisma”, yaitu kelompok 10 – 20 KK
yang berdekatan. Ketua Kelompok Dasawisma dipilih dari dan oleh anggota
kelompok. Ketua Kelompok Dasawisma membina 10 rumah dan mempunyai tugas
menyuluh, menggerakkan dan mencatat kondisi keluarga yang ada dalam kelompoknya,
seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, balita, orang sakit, orang yang buta
huruf dan sebagainya. Informasi dari semuanya ini harus disampaikan kepada
kelompok PKK setingkat diatasnya, yang akhirnya sampai di Tim Penggerak PKK
Desa/Kelurahan.
Anggota Tim Penggerak PKK adalah para relawan, yang
tidak menerima gaji, baik perempuan maupun laki-laki, yang menyediakan sebagian
dari waktunya untuk PKK. Walaupun Sasaran PKK adalah keluarga, khususnya
ibu rumahtangga, perempuan, sebagai sosok sentral dalam keluarga. Ia tidak
hanya mengurus soal kehidupan rumahtangganya dan mengasuh anak saja. Banyak
diantara ibu rumahtangga yang membantu suami disawah, bahkan berusaha menambah
pendapatan keluarga dengan berjualan.
Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator,
perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak. Pembinaan tehnis kepada
keluarga dan masyarakat dilaksanakan dalam kerjasama dengan unsur dinas
instansi pemerintah terkait.
Ø 10 PROGRAM POKOK PKK
1.
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Pancasila
adalah landasan ideologi negara Indonesia,
dan terdiri dari 5 prinsip yang tidak terpisahkan, meliputi :
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila digali dari nilai
budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, lebih mementingkan
kepentingan nasional dari pada kepentingan diri sendiri atau keluarga.
Mengembangkan rasa kebersamaan, taat pada peraturan dan hukum yang berlaku,
berbudi pekerti luhur serta berwatak mulia.
2.
Gotong Royong
Ini
adalah sikap kebersamaan, saling membantu. Sikap gotong royong sudah ada dalam
tradisi, budaya hidup masyarakat, seperti :
-
Arisan, Tengelan, Selapanan, Sambatan, Patungan, Lebotan, Jimpitan (Jawa Tengah
dan Jawa Timur)
-
Resaya, Tabur (Jawa Timur)
-
Rereyongan Sarumpi (Jawa Barat)
-
Subak, Sekaha (Bali)
-
Basuri, Matag, Siru (Nusa Tenggara Barat)
-
Arong, Engko, Gemoking (Nusa Tenggara Timur)
-
Sakai-sembahyangan (Lampung)
-
Marsi-dapara (Sumatera Utara)
-
Pela, Masori (Maluku)
-
Mapalus (Sulawesi Utara)
-
Puludow, Pongerih (Kalimantan).
3.
Pangan
Dalam
hal pangan, PKK menggalakkan penyuluhan untuk pemanfaatan pekarangan, antara
lain dengan menanam tanaman yang bermanfaat, seperti sayuran, ubi-ubian,
buah-buahan dan bumbu-bumbuan. Bahkan juga dianjurkan memelihara unggas dan
ikan serta cara pemeliharaannya di lahan pekarangan mereka sendiri. Hasilnya
dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, dan selebihnya dapat dijual untuk
menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan penganekaragaman pangan lokal.
Pembinaan teknis diadakan dalam kerjasama dengan dinas pertanian setempat.
4.
Sandang
Sebagai
salah satu kebutuhan dasar, pakaian sangat berpengaruh terhadap pembentukan
kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan. Di berbagai daerah, PKK
menggalakkan upaya untuk dapat memanfaatkan produk bahan dan corak pakaian
setempat, dengan mencintai produksi dalam negeri.
5.
Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
Rumah
bukan sekedar tempat untuk berteduh saja. Rumah adalah tempat dimana keluarga
dapat hidup bersama dan meningkatkan kualitas hidupnya, dalam lingkungan yang
nyaman, damai, bersih dan apik.
Orang
perlu mengetahui bagaimana menata rumah sehat, menarik dan nyaman. Selain itu,
perlu pula mengetahui bagaimana menjaga kebersihan rumah dan memanfaatkan
pekarangan.
6.
Pendidikan dan Keterampilan
Dalam
hal ini PKK memanfaatkan jalur pendidikan non-formal. Dengan adanya Program
“Wajib Belajar”, maka PKK menganjurkan keluarga untuk dapat memberikan
pendidikan yang baik bagi putera-puterinya. Anak laki-laki maupun perempuan,
perlu mendapat kesempatan belajar yang sama. Sebagai mitra pemerintah, maka
dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB).
Dalam
rangka Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”, yang
dapat disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa pendidikan adalah
proses seumur hidup. PKK juga melaksanakan program Keaksaraan Fungsional.
Proses belajar program ini berdasarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan peserta
kursus.
Selesai kursus kelompok belajar diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya kelompok diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan atau kursus untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk makanan dan minuman yang hasilnya dapat dijual. Ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
Selesai kursus kelompok belajar diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya kelompok diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan atau kursus untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk makanan dan minuman yang hasilnya dapat dijual. Ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
7.
Kesehatan
Kesehatan
adalah kebutuhan dasar manusia. Orang harus belajar bagaimana cara menjaga,
memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya. Memelihara kesehatan
diri sendiri, keluarga dan lingkungannya sangat erat kaitannya dengan persoalan
kemiskinan dan ketidak tahuan, serta pendidikan yang rendah.
Setiap
orang mempunyai tugas kewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara
kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Orang harus tahu dan
mewujudkannya dalam sikap hidup sehari-hari untuk hidup bersih dan sehat,
menjaga lingkungan yang sehat, baik di dalam, maupun diluar rumah. Perhatian
khusus ditujukan pada kesehatan ibu dan anak, pasangan usia subur, ibu hamil
dan ibu menyusui. Untuk mendekatkan sistem pelayanan kesehatan kepada golongan
ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), dengan kader Posyandu yang
terlatih.
Ada
5 Pelayanan Dasar di Posyandu, yaitu : Imunisasi, Gizi, Keluarga Berencana,
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan Penanggulangan Diare. Secara teratur ibu
hamil memeriksakan diri di Posyandu, dan membawa anak balitanya untuk
pemeriksaan kesehatan (penimbangan anak dan imunisasi). Penyuluhan tentang
kesehatan, gizi dan keluarga berencana diadakan di Posyandu, bahkan diadakan
pula pemberian maknan tambahan serta demonstrasi tentang makanan bergizi.
Kader
Posyandu mendapat pelatihan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kesehatan
yang menjadi program Posyandu. Untuk menjaga semangat kerja Kader Posyandu, PKK
menyelenggarakan Jambore Nasional Kader Posyandu yang diadakan sekali
dalam lima tahun. Pengalaman menyatakan bahwa hal ini sangat membantu dalam
upaya memotivasi semangat kerja kader bahkan juga Tim Penggerak PKK setempat.
Untuk meningkatkan kepedulian kepada para lanjut usia (Lansia), diadakan juga Posyandu Lansia.
Untuk meningkatkan kepedulian kepada para lanjut usia (Lansia), diadakan juga Posyandu Lansia.
8.
Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
PKK
menganjurkan pembentukan koperasi sebagai upaya pemberdayaan keluarga dengan
meningkatkan pendapatan. Koperasi juga merupakan jalur yang baik dalam melatih
mewujudkan prinsip kehidupan demokratis dan kerjasama antar-manusia. Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di beberapa daerah ditingkatkan menjadi
koperasi.
Selain
manfaat bagi peningkatan ekonomi keluarga, koperasi juga dapat menjadi jalur
menciptakan lapangan kerja setempat.
9.
Kelestarian Lingkungan Hidup
Program
ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan lingkungan secara
ekologis. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor yang sangat
penting dewasa ini. Banyak bencana alam yang disebabkan karena lingkungan yang
rusak. PKK memberikan penyuluhan sederhana agar lingkungan tidak dirusak dan
mencegah pencemaran sumber air, antara lain tidak membuang sampah di sungai
atau selokan, serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dan penyuluhan –
penyuluhan kesehatan lingkungan.
10.
Perencanaan sehat
Perencanaan
sehat mencakup antara lain upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk
mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien dengan memperhatikan
kepentingan masa depan.
Anjuran
untuk meyimpan uang di Bank, melaksanakan Keluarga Berencana, adalah anjuran
kongkrit yang digalakkan dalam program ini. Dalam hal keuangan dianjurkan agar
hidup keluarga tidak “besar pasak dari tiang”.
Mampu untuk membagi waktu dengan baik, yaitu waktu untuk mengelola rumahtangga, untuk bekerja, beristirahat, santai bersama keluarga, membagi pekerjaan dikalangan anggota keluarga yang didasarkan kemampuan masing-masing. Semua ini dapat membantu dalam upaya membangun kehidupan keluarga yang lebih teratur, terarah, efektif, efisien dan membawa bahagia bagi setiap anggota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar