1. Model Integreted (Keterpaduan)
Karakteristik : Model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
antar bidang studi, membelajarkan beberapa KD yang konsep-konsepnya
beririsan/ tumpang tindih, dalam berbagai prioritas yang saling tumpang tindih
dalam berbagai disiplin ilmu, dicari keterampilan, konsep, dan sikap-sikap yang
sama, untuk membuat tema,
guru harus menyeleksi terlebih dahulu konsep dari beberapa mata pelajaran,
selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran,
dalam satu paket pembelajaran bertema.
Kelebihan : Pemahaman terhadap konsep lebih utuh
(holistik), lebih efisien, sangat konstektual, mendorong peserta didik untuk
melihat keterkaitan dan saling keterhubungan di antara disiplin-disiplin ilmu; peserta
didik termotivasi dengan melihat berbagai keterkaitan tersebut, memperluas wawasan dan apresiasi guru.
Kekurangan : KD-KD
yang konsepnya beririsan berada dalam semester atau kelas yang berbeda,
menuntut wawasan dan pengetahiuan materi yang luas, sarana dan prasarana
misalnya buku belum mendukung, membutuhkan tim antar departemen yang memiliki
perencanaan dan waktu pengajaran yang sama, sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu
dengan yang lainnya, juga mencari keterkaitan aspek keterampilan yang terkait,
dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk didiskusikan guna
mencari keterkaitan dan mencari tema.
2. Model Connected ( Keterhubungan )
Karakteristik : model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan
untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan
topik yang lain, satu keterampilan dengan keteramilan yag lain, tugas yang
dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya,
bahkna ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang
studi, topik-topik
dalam satu disiplin ilmu berhubungan satu sama lain, membelajarkan sebuah KD,
konsep-konsep pada KD tersebut dipertautkan dengan konsep pada KD yang lain.
Kelebihan : Konsep–konsep
utama saling terhubung, mengarah pada pengulangan ( review ),
rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin, peserta
didik dapat memperoleh gambaran yang
lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi
kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi
gagasan secara bertahap, melihat permasalahn tidak hanya dari satu bidang
kajian, pembelajaran dapat mengikuti KD-KD dalam SI tetapi
harus dikaitkan dengan KD yang relevan.
Kekurangan : Disiplin-disiplin
ilmu tidak berkaitan; kontent tetap terfokus pada satu disiplin ilmu, kaitan
antara bidang kajian sudah tampak tetapi didominasi oleh bidang kajian tertentu,
guru bidang studi mungkin kurang
terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur
waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka
pembelajaran secara global jadi terabaikan.
3. Model Webbed ( Jaring Laba-Laba)
Karakteristik : Pengajaran
tematis, menggunakan suatu tema sebagai dasar pembelajaran dalam berbagai
disiplin mata pelajaran, membelajarkan beberpa KD yang berkaitan melalui sebuah
tema.
Kelebihan: Dapat
memotivasi peserta didik, membantu peserta didik untuk melihat keterhubungan
antar gagasan, apat dengan mudah
melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang berbeda dapat saling
berhubungan, kemudahan untuk lintas semester dalam KTSP sangat mendukung untuk
dapat dilaksanakannya model pembelajaran ini, pemahaman terhadap konsep utuh,
konstektual, dapat dipilih tema-tema menarik yang dekat dengan kehidupan.
Kekurangan : Kecenderungan untuk mengambil tema sangat dangkal sehingga
kurang bermanfaat bagi siswa, selain itu seringkali guru terfokus pada kegiatan
sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan, tema yang
digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar menjadi berarti, juga
relevan dengan content, KD-KD yang berkaitan berada dalam semester atau kelas yang
berbeda, tidak mudah menemukan tema pengait yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar