Rabu, 01 Februari 2012

MAKALAH ISBD : MANUSIA & BUDAYA


KATA PENGANTAR
         
Dengan terselesaikannya makalah dengan Judul “Manusia dan Budaya”, patutnya bagi kami penulis untuk mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmatNYA, karena dengan ilmunya kami dapat belajar banyak tentang ilmu sosial dan budaya.
            Kami para penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Hadi Maryono, selaku dosen mata kuliah ISBD dikelas kami, yang telah memberikan tugas dan bimbingan kepada kami untuk menulis makalah ini sehingga kami dapat mendapatkan ilmu sosial budaya mengenai manusia dan kebudayaan secara lebih mendalam.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Karena dengan kita mengenal dan memahami budaya bangsa kita, kita dapat turut untuk melestarikannya.
Penulis dengan segala kerendahan hatidan kesadaran menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang disana-sini masih terdapat kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu para penulis denagn senang hati mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan buku ini.










                                                                                                            Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
I.                   LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia dapat dikatakan kompleks dapat ditinjau dari segi fisik, kebutuhan hidup. Pola perilaku, daya nalar dan kehidupan yang dihadapi. Manusia juga dikatakan sebagai makhluk paling tinggi dibandingkan makhluk lain. Tinggi harkat dan martabat manusia karena manusia mempunyai akal budi. Manusia dan budaya adalah salah satu kajian  yang dapat digunakan untuk mengkaji manusia sebagai makhluk yang menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab. Sebagai makhluk yang memiliki budaya dan menciptakan budaya untuk kehidupan mereka, manusia selalu berusaha menggunakan akal budinya untuk berinovasi mengembangkan budayanya.
Manusia adalah makhluk yang sangat rumit. Karena sampai saat ini belum ada jawaban yang memuaskan tetang, siapa manusia itu. Louis Leahy seperti dikutip oleh Usman Pelly dkk (1994:1) mengemukakan bahwa manusia terdiri dari badan dan jiwa, “materi dan roh”. Dengan roh yang dimilikinya manusia dapat menggunakan akalnya tersebut untuk berkehidupan sosial, mendayagunakan alam yang telah disediakan oleh Allah untuk mereka kelola dan rohlah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan tuhan yang lainnya seperti tumbuhan dan hewan yang tidak memiliki akal. Dengan akal yang dimiliki tersebut, manusia dapat berkembang dari waktu ke waktu. Dari perkembangan manusia itulah timbullah kebudayaan dalam kehidupan manusia. Membudayakan manusia merupakan tuntutan kodratnya sebagai makhluk berakal budi.definisi kata Budaya pada dasarnya banyak sekali jika ditinjau


BAB II
ISI
  1. Pengertian Budaya
Definisi kata Budaya pada dasarnya banyak sekali jika ditinjau dari berbagai aspek bidang ilmu dan dari para ahli yang mempunyai latar belakang ilmu yang berbeda. Berikut penjelasan beberapa para ahli mengenai definisi Budaya dan kebudayaan:
  1. Bardy dkk (1997:7) menjelaskan budaya merupakan kerangka yang tidak terlihat secara terus-menerusdan mendalam mempengaruhi individu dalam masyarakat.
  2. Koentjaraningrat (1983:7) menjelaskan kata kebudayaan berasal dari kata budayyah (bahasa snksekerta)bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal.
  3. P. J Zoetmulder seperti dikutip Koentjarningrat (1990:81) membedakan budaya dan kebudayaan. Budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi, yang berupa cipta, rasa dan karsa. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa dan rasa.
  4. M.J. Langenveld seorang filosof menjelaskan kebudayaan merupakan perwujudan dari nilai-nilai dan produknya.
  5. Koentjaraningrat seorang antropolog menjelaskan kebudayaan dalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik ddiri manusia dengan belajar.
  6. Zoetmulder menjelaskan kebudayan adalah perkembangan terpimpin oleh manusia budiawan dari kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam, terutama alam manusia sehingga ia merupakan suatu kesatuan harmonis.
  7. Marran (1999) menjelaskan kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi dengan lingkungannya, yakni cara manusia membangunalam guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan serta tujuan hidupnya yang terlihat secara proses humanisasi.
  8. Djojodigoeno(1958) menjelaskan “budaya” adalah “daya” dan “budi” berupa cipta, rasa dan karsa. Sedangkan cipta, rasa dan karsa bersumber dari jiwa.
Jadi budaya merupakan sesuatu yang setiap orang mengambil bagian, dengan kata lain manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Manusia menciptakan kebudayaan itu sesungguhnya mengubah kenyataan yang sudah ada, kenyataan tesebut adalah alam sekitar kita dimana manusia menempatinya.

  1. Fungsi Indera, Akal dan Budi
1.      Fungsi Indera
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal.
Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :
1.        Indera Penglihatan / Penglihat = Mata           
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
2.      Indera Penciuman / Pencium = Hidung         
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
3. Indera Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
4.    Indera pendengaran = Telinga
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
5.    Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni :
1.      Kemoreseptor
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (
hidung) dan indra pengecap (lidah).
2.      Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
3.      Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.
Alat indra kita merupakan aset terpenting tubuh kita oleh sebab itu jagalah kesehatan alat indera kita agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Kelima jenis alat indera tersebutlah yang digunakan manusia untuk menciptakan kebudayaannya. Tanpa adanya indera-indera tersebut manusia akan kesulitan bahkan tidak mampu untuk menciptakan budaya untuk hidup sosial bermasyarakat, menciptakan kemajuan dalam bidang IPTEK dan mengelola bumi ini. sehingga indera sangat penting bagi kehidupan manusia.

2.      Fungsi Akal
Hendaklah diketahui bahawa akal memainkan peranan penting dalam memahami hakikat ketuhanan dan Tuhan itu sendiri. Akal adalah merupakan pintu pertama dalam menegenal Tuhan. Karena dengan akal kita dapat merasakan adanya roh di dalam jiwa kita masing-masing. Akal yang membuat kita dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk karena gerakan fisik kita dimulai dari pemikiran dari akal kita. Dengan akal kita juga dapat mengingat sesuatu yang pernah kita alami.
Hakikat akal
Akal adalah satu satu daya yang dicipta ALLah Taala bagi manusia untuk memikir, mengkaji dan memahami sesuatu mengikut syarat-syaratnya yang tertentu. Ini adalah makna umumnya. Dari segi kewujudan,akal adalah satu makna halus yang menjadi rahasia ALLah Taala. Dalam al-Quran ALLah Taala telah menjelaskan jisim halus dengan FirmanNya yang bermaksud “Apabila mereka bertanya kepada engkau (wahai Muhammad) tentang roh, katakanlah: Roh itu urusan Tuhan. Dan kamu hanya diberitahu sedikit sahaja” (al-Isra’ :85). Maka jisim halus itu berfungsi kepada empat fungsi iaitu sebagai hati, roh, nafsu dan akal. Maka akal itu adalah sebangsa dengan hati, roh dan nafsu Cuma berlainan fungsi.
Wassalam. DR. Hasan Abdurrahman Habnakah Al Madani dalam bukunya yang berjudul “Al-Akhlaq Al Islamiyah wa Asasuha” memberi informasi akal yang mempunyai kemampuan melahirkan kebijakan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, harus memiliki dua fungsi, ialah: Akal pengetahuan dan akal kemauan.
Fungsi dari dua akal tersebut, ialah:
1. Akal Pengetahuan : Berfungsi sebagai ruang yang memuat dan memahami kebijakan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah
2. Akal kemauan : Berfungsi sebagai pelaksana kebijakan yang tetapkan oleh akal pengetahuan
Bagi orang-orang yang menginginkan kesuksesn  dunia akhirat harus memiliki dua fungsi akal tersebut, kalau tidak maka akan mengakibatkan ketimpangan, sebagaimana dapat Anda lihat dalam contoh di bawah ini:
a.  Seorang pencuri yang  mengetahui bahwa aktivitas mencuri adalah haram, maka akal pengetahuannya bekerja 100%, akan tetapi dia melanjutkan aktivitas pencuriannya, karena akal kemauannya tidak bekerja (0%)
b. Tukang sulap yang tidak tidur dan juga tidak tenang, kecuali jika telah memakai jimat sebelum tidur, maka akal pengetahuannya tidak bekerja sama sekali (0%), sedangkan akal kemauannya bekerja 100%.
Dengan akal mansia akan terus mengembangkan kehidupannya, dengan menggunakan akal untuk bisa berkomunikasi dengan manusia yang lain, manusia dapat terus mengembangkan ilmu pengetahuannya. Tetapi kemajuan tersebut diharapkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia bukan sebaliknya.
3.      Fungsi Budi
Budi berarti alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan akal budilah manusia dapat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tertinggi di bumi ini. Karena hanya manusiala makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai akal budi untuk berpikir dalam segala tindakan yang akan di lakukannya. Apabila manusia tidak menggunakan akal budinya dalam kehidupannya sehari-hari atau bahkan melanggar norma manusia tersebut dapat dikatakanan  seperti hewan karena hewan tidak memiliki akal budi.
Jadi fungsi akal dan budi mnusia adalah menunjukkan martabat manusia dan kemanusiaan, sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.
  1. Manusia Pencipta Budaya
Kebudayaan yang telah diciptakan manusia terdiri dari tiga wujud, yaitu: 1.) kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma-norma peraturan dan sebagainya. Kebudayaan wujud ini disebut kebudayaan ideal yang berfungsi untuk mengatur tata kelakuan, mengenali memberi arah dan mengendalikan perbuatan dan perilaku manusia; 2.) kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan yang berpola manusia dalam masyarakat. Wujud ini bersifat konkrit terjadi disekitar kita dan berlangsung sehari-hari, kebudayaan ini sering disebut sistem sosian. Kebudayaa ini berisikan interaksi antar manusai, hubungan sosial dan pergaulan; 3.)kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Kebudayaan ini bersifat konkrit  atau nyata. Kebudayaan ini berupa allat-alat dari akyivitas manusia, perbuatan dan karya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan juga memiliki unsur-unsur yang bersifat universal yang disebut fungsi pokok, meliputi antara lain:
a.       Sistem religi dan upacara keagamaan, misal; upacara kematian, ritual menolak hujan, upacara keagamaan dll.
b.      Sistem dan organisasi masyarakat, misal; kekerabatan, sistem warisan dll.
c.       Sistem pengetahuan, misal; perbintangan, ilmu bercocok tanam, perdagangan dll.
d.      Bahasa sebagai medi komunikasibahasa tulis dan bahasa lisan.
e.       Kesenian, misal; seni rupa, seni musik, seni gerak dll.
f.       Sistem mata pencaharian hidup, misal; pertamanan, peternaan ddd.
g.      Sistem teknologi dan peralatan, misal; teknik pembuatan alat pertanian, teknik perikanan, teknik membuat alat menangkap ikan dll.
Masing-masing unsur di atas saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila ada satu unsur yang berubah maka akan ad unsur yang mengalami perubahan juga, karena saling memberikan konstribusinya masing-masing.
Dapat disimpulkan bahwa budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia untuk memenuhi keinginan-keinginan hidupnya. Budaya diperoleh dengan cara belajar dan budaya tidak tetap tetapi selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada akal manusia. Seperti dapat kita lihat dalam era globalisasi saat ini, sudah terjadi berbagai macm modernisasi di berbagai aspek kehidupan mulai dari alat-alat dapur hingga alat-alat pertanian yang semula menggunaka cangkul untuk mengolah sawah kini telah menggunakan traktor untuk membajak tanah sawah. Penggatian alat-alat tradisional tersebut tidak semata hanya membawa dampak positif bagi kehidupan manusai, melainkan juga membawa dapat yang kurang baik, seperti mulai menghilangnya rasa kegotongroyongan dala masyarakat, semkin benyaknya pengangguran karena banyaknya penggunaan mesein-mesein sebagai pengganti tenaga manusis.
Demikian manusia menciptakan kebudayaan untuk memenuhi kebutuhannya. Budaya selalu berubah sewaktu-waktu seiring dengan perubahan akal manusia. Karena kebutuhan manusia juga akan terus berkembang dari hal yang sederhana menjadi sangat kompleks.
  1. Konsep-Konsep hidup Bermasyarakat
Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri karena manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu manusia selalu hidup berkelompok. Kelompok-kelompok manusia tersebut dinamakan masyarakat. Definisi masyarakat sendiri adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terkait oleh identitas bersama (Koentjaraningrat,1980;160) dalam hidup bermasyarak manusia memiliki beberapa konsep atau rambu-rambu agar hidup mereka tetap terarah dan harmonis. Karena di dalam sebuah masyarakat selalu terjadi interaksi antar manusia satu dengan manusia yang lainnya, tedapat ikatan pola perilaku yang khusus atau khas di dalam semua aspek dan adanya rasa identitas terhadap kelompok, dimana individu menjadi anggota kelompoknya. Konsep-konsep hidup bermasyarakat antara lain:
1.      Manusia dan Keadilan
Keadilan merupakan tindakan baik yang seharusnya dilakukan oleh setiap manusia dalam semua tindakannya. Keadilan berasal dari kata adil yang artinya memberikan apa yang menjadi haknya(Natanegoro;1969). Implementasi dari konsep keadilan itu sendiri harus berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan moral, pertimbangan baik buruk dan tidak semata-mata hanya berdasarkan kepada konsep keadilan secara itam putih. Dimana kebajikan itu merupaka segenap citi-cita moralitas sebagai suatu keseluruhan tungggal dimasukkan dalam konsep keadilan  maka makna keadilan menjadi rihteousness yang artinya kebenaran atas dasar kebaikan dan bukan suatu kebenaran ilmiah.
Hakekat keadilan terwujud apabila seseorang atau kelompok orang berperilaku sesuai dengan hak dan kewajibannya dan sesuai peranannya masing-masing. Tindakan yang dilakukannya tersebut juga tidak merugikan orang lain. Manusia yang selalu menjalankan sikap adil dalam hidupnya, ia akan merasa aman dan sejahtera. Terlebih lagi apabila keadilannya tersebut dapat ia gunakan untuk membantu meringankan beban orang lain. Keadilan akan terwujud jika masing-masing memiliki pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
2.      Manusia dan Tanggung Jawab
Keberadaan dan adanya manusia di dunia ini tidak lain adalah untuk mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. menjadi seorang manusia yang sehat jiwa dan raganya, ia selalu mempunyai tanggung jawab baik tanggung jawab tehadap dirinya sendiri maupun terhadap manusia lainnya.
Kata tanggung jawab sendiri memiliki arti yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Setiap manusia tak ada yang hidup sendiri, mereka selalu hidup sosial atau dalam sebuah kelompok. Karena mereka hidup berkelompok maka dari sanalah mereka mempunyai berbagai macam tanggung jawab bukan hanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri tetapi juga kepada kelompoknya, keluarga dan sebagainya.
Tanggung jawab manusia dalam hidupnya ada empat macam yaitu, tanggung jawab kepada keluarga, tanggung jawab kepada masyarakat, tanggung jawab kepada bangsa/negara, tanggung jawab kepada Tuhan YME yang telah meciptakannya. Dasar adanya tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya yaitu karena eksistensinya dan keinginannya untuk menjadi manusia yang baik dan memperoleh kebahagiaan.
3.      Manusia dan Pengabdian
Definisi pengabdian adalah proses, perbuatan, cara mengabdi atau mengabdikan. Seseorang dapat memilih mementingkan kepentingan pribadinya sendiri atau lebih mementingkan kepentingan umum, dalam memilih tersebut adalah hak mereka masing-masing. Hal yang dapat menjadikan seseorang mau mengabdi atau tidak adalah cinta, kasih, keyakinan dan tanggung jawab. Manusia yang paling utama haruslah mengabdi kepada Tuhannya karena telah menciptakannya dan meberikannya kehidupan. Selain itu manusia juga harus mengabdi terhadap keluarga yang telah membesarkannya  karena di dalam keluargalah seoarang anak dapat tumbuh besar dan mendapat pendidikan karena mereka dirawat oleh kedua orangnya dengan penuh tanggungjawab, sehingga seorang anak harus mengabdi kepaa keluarganya. Dan mengabdi kepada negara yang menjadi tanah airnya tempat kita semua bernaung dalam kedaulatannya, sehingga dalam keadaan negara bagaimanapun kita harus mengabdi dengan hal-hal yang positif tanpa membuat keburukan bagi negara kiata.
Untuk menjalankan pengabdiannya manusia harus tulus ikhlas dalam melaksanakannya dengan rasa senang hati, karena dengan itu pakerjaan pengabdian yang rasanya berat akan terasa ringan dan menyenagkan.t tugas pengabdian adalah tugas-tugas yang mulia dan akan menjadikan kebahagiaan serta kedamaian jika semua manusia dapat  mengabdi secara benar dan tidak menyalahi aturan.
4.      Pandangan Hidup
Pandangan hidup biasanya mengandung sebagian nilai yang dianut masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh individu dan golongan-golongan dalan masyarakat. Pandangan hidup berbeda dengan dengan sistem nilai budaya. Sistem nilai merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat. Sedangkan pandangan hidup merupakan suatu sistem pedoman yang di anut oleh golongan-golongan lebih sempit lagi individu-individu dalam masyarakat. Jadi sebenarnya yang di anut oleh masyarakat adalah pandangan hidup golongan tertentu bukan pandangan masyarakat secara umum.
Bangsa kita mempunyai ideologi yang merupakan pandangan hidup bangsa yang telah dicetuskan oleh para pendiri bangsa kita, tetapi belum tentu semua masyarakat bangsa ini sepadan pandangannya dengan pandangan hidup tersebut. Dan manusia dalam satu negara ini juga memiliki pandangan hidupnya masing-masing, seperti orang jawa mempunyai pandangan hidupnya sendiri seperti becik ketieik ala ketara, yaitu hal yang baik pasti di ingat sedangkan hal buruk pasti juga akan terlihat. Karena untuk itu marilah kita semua berbuat baik, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga unuk sesama manusia, alam sekitar kita dan Tuhan YME.
5.      Manusia dengan Cinta Kasih , Keindahan dan Kegelisahan Dalam Hidupnya
Menurut Aristoteles tujuan tertinggi dalam hidup manusia adalah untuk mecapai kebahagiaan hidup. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar