KATA
PENGANTAR
Dengan terselesaikannya makalah dengan
Judul “Manusia dan Budaya”, patutnya bagi kami penulis untuk mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan rahmatNYA, karena dengan ilmunya kami dapat
belajar banyak tentang ilmu sosial dan budaya.
Kami
para penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H.
Hadi Maryono, selaku dosen mata kuliah ISBD dikelas kami, yang telah memberikan
tugas dan bimbingan kepada kami untuk menulis makalah ini sehingga kami dapat
mendapatkan ilmu sosial budaya mengenai manusia dan kebudayaan secara lebih
mendalam.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Karena
dengan kita mengenal dan memahami budaya bangsa kita, kita dapat turut untuk
melestarikannya.
Penulis dengan segala
kerendahan hatidan kesadaran menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan yang disana-sini masih terdapat kesalahan-kesalahan. Oleh karena
itu para penulis denagn senang hati mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak untuk menyempurnakan
buku ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Manusia
adalah makhluk yang sangat kompleks dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia
dapat dikatakan kompleks dapat ditinjau dari segi fisik, kebutuhan hidup. Pola
perilaku, daya nalar dan kehidupan yang dihadapi. Manusia juga dikatakan
sebagai makhluk paling tinggi dibandingkan makhluk lain. Tinggi harkat dan
martabat manusia karena manusia mempunyai akal budi. Manusia dan budaya adalah
salah satu kajian yang dapat digunakan
untuk mengkaji manusia sebagai makhluk yang menciptakan kebaikan, kebenaran,
keadilan dan tanggung jawab. Sebagai makhluk yang memiliki budaya dan
menciptakan budaya untuk kehidupan mereka, manusia selalu berusaha menggunakan
akal budinya untuk berinovasi mengembangkan budayanya.
Manusia
adalah makhluk yang sangat rumit. Karena sampai
saat ini belum ada jawaban yang memuaskan tetang, siapa manusia itu. Louis
Leahy seperti dikutip oleh Usman Pelly dkk (1994:1) mengemukakan bahwa manusia
terdiri dari badan dan jiwa, “materi dan roh”. Dengan roh yang dimilikinya
manusia dapat menggunakan akalnya tersebut untuk berkehidupan sosial,
mendayagunakan alam yang telah disediakan oleh Allah untuk mereka kelola dan
rohlah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan tuhan yang lainnya
seperti tumbuhan dan hewan yang tidak memiliki akal. Dengan akal yang dimiliki
tersebut, manusia dapat berkembang dari waktu ke waktu. Dari
perkembangan manusia itulah timbullah kebudayaan dalam kehidupan manusia.
Membudayakan manusia merupakan tuntutan kodratnya sebagai makhluk berakal budi.definisi
kata Budaya pada dasarnya banyak sekali jika ditinjau
BAB II
ISI
- Pengertian Budaya
Definisi
kata Budaya pada dasarnya banyak sekali jika ditinjau dari berbagai aspek
bidang ilmu dan dari para ahli yang mempunyai latar belakang ilmu yang berbeda.
Berikut penjelasan beberapa para ahli mengenai definisi Budaya dan kebudayaan:
- Bardy
dkk (1997:7) menjelaskan budaya merupakan kerangka yang tidak terlihat secara
terus-menerusdan mendalam mempengaruhi individu dalam masyarakat.
- Koentjaraningrat
(1983:7) menjelaskan kata kebudayaan berasal dari kata budayyah (bahasa
snksekerta)bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal.
- P.
J Zoetmulder seperti dikutip Koentjarningrat (1990:81) membedakan budaya
dan kebudayaan. Budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk
budi-daya yang berarti daya dari budi, yang berupa cipta, rasa dan karsa.
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa dan rasa.
- M.J.
Langenveld seorang filosof menjelaskan kebudayaan merupakan perwujudan
dari nilai-nilai dan produknya.
- Koentjaraningrat
seorang antropolog menjelaskan kebudayaan dalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik ddiri manusia dengan belajar.
- Zoetmulder
menjelaskan kebudayan
adalah perkembangan terpimpin oleh manusia budiawan dari
kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam, terutama alam manusia
sehingga ia merupakan suatu kesatuan harmonis.
- Marran
(1999) menjelaskan kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi
dengan lingkungannya, yakni cara manusia membangunalam guna memenuhi
kebutuhan-kebutuhan serta tujuan hidupnya yang terlihat secara proses
humanisasi.
- Djojodigoeno(1958)
menjelaskan “budaya” adalah “daya” dan “budi” berupa cipta, rasa dan karsa.
Sedangkan cipta, rasa dan karsa bersumber dari jiwa.
Jadi budaya merupakan
sesuatu yang setiap orang mengambil bagian, dengan kata lain manusia dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Manusia menciptakan kebudayaan itu
sesungguhnya mengubah kenyataan yang sudah ada, kenyataan tesebut adalah alam
sekitar kita dimana manusia menempatinya.
- Fungsi Indera, Akal dan Budi
1.
Fungsi
Indera
Manusia membutuhkan informasi berupa
rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan
baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan
alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah
mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima
/ panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga
dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting
kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati
hidup layaknya manusia normal.
Indera Manusia ada lima sehingga
disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :
1.
Indera Penglihatan / Penglihat =
Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk
melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali
benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua
buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki
mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk
kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
2.
Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali
lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan
mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah
hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat
banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
3. Indera
Pengecap = Lidah
Lidah adalah
alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda
yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam
rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat
menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah
yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk
rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian
lidah yang belakang untuk rasa pait.
4.
Indera pendengaran = Telinga
Telinga adalah alat
indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita
sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar
kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak
bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian
luar, bagian tengah dan bagian dalam.
5.
Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah
alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa
sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang
merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di
sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Apabila dibagi ke dalam kelompok
alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni :
1. Kemoreseptor
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (hidung) dan indra pengecap (lidah).
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (hidung) dan indra pengecap (lidah).
2. Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
3.
Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.
Alat indra
kita merupakan aset terpenting tubuh kita oleh sebab itu jagalah kesehatan alat
indera kita agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Kelima jenis alat
indera tersebutlah yang digunakan manusia untuk menciptakan kebudayaannya.
Tanpa adanya indera-indera tersebut manusia akan kesulitan bahkan tidak mampu
untuk menciptakan budaya untuk hidup sosial bermasyarakat, menciptakan kemajuan
dalam bidang IPTEK dan mengelola bumi ini. sehingga indera sangat penting bagi
kehidupan manusia.
2.
Fungsi Akal
Hendaklah diketahui bahawa akal
memainkan peranan penting dalam memahami hakikat ketuhanan dan Tuhan itu
sendiri. Akal adalah merupakan pintu pertama dalam menegenal Tuhan. Karena
dengan akal kita dapat merasakan adanya roh di dalam jiwa kita masing-masing.
Akal yang membuat kita dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk karena
gerakan fisik kita dimulai dari pemikiran dari akal kita. Dengan akal kita juga
dapat mengingat sesuatu yang pernah kita alami.
Hakikat akal
Akal adalah satu satu daya yang
dicipta ALLah Taala bagi manusia untuk memikir, mengkaji dan memahami sesuatu
mengikut syarat-syaratnya yang tertentu. Ini adalah makna umumnya. Dari segi kewujudan,akal adalah satu makna halus yang menjadi
rahasia ALLah Taala. Dalam al-Quran ALLah Taala telah menjelaskan jisim halus
dengan FirmanNya yang bermaksud “Apabila mereka bertanya kepada engkau (wahai
Muhammad) tentang roh, katakanlah: Roh itu urusan Tuhan. Dan kamu hanya
diberitahu sedikit sahaja” (al-Isra’ :85). Maka jisim halus itu berfungsi
kepada empat fungsi iaitu sebagai hati, roh, nafsu dan akal. Maka akal itu adalah
sebangsa dengan hati, roh dan nafsu Cuma berlainan fungsi.
Wassalam. DR. Hasan Abdurrahman Habnakah Al
Madani dalam bukunya yang berjudul “Al-Akhlaq Al Islamiyah wa Asasuha” memberi
informasi akal yang mempunyai kemampuan melahirkan kebijakan yang bersumber
dari Al-Quran dan As-Sunnah, harus memiliki dua fungsi, ialah: Akal pengetahuan
dan akal kemauan.
Fungsi dari dua akal tersebut,
ialah:
1. Akal Pengetahuan : Berfungsi sebagai ruang yang
memuat dan memahami kebijakan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah
2. Akal kemauan : Berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan yang tetapkan oleh akal pengetahuan
Bagi orang-orang yang menginginkan kesuksesn
dunia akhirat harus memiliki dua fungsi akal tersebut, kalau tidak maka akan
mengakibatkan ketimpangan, sebagaimana dapat Anda lihat dalam contoh di bawah
ini:
a. Seorang
pencuri yang mengetahui bahwa aktivitas mencuri adalah haram, maka akal
pengetahuannya bekerja 100%, akan tetapi dia melanjutkan aktivitas
pencuriannya, karena akal kemauannya tidak bekerja (0%)
b. Tukang
sulap yang tidak tidur dan juga tidak tenang, kecuali jika telah memakai jimat
sebelum tidur, maka akal pengetahuannya tidak bekerja sama sekali (0%),
sedangkan akal kemauannya bekerja 100%.
Dengan akal
mansia akan terus mengembangkan kehidupannya, dengan menggunakan akal untuk
bisa berkomunikasi dengan manusia yang lain, manusia dapat terus mengembangkan
ilmu pengetahuannya. Tetapi kemajuan tersebut diharapkan untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia bukan sebaliknya.
3. Fungsi Budi
Budi berarti
alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang mana yang
baik dan mana yang buruk. Dengan akal budilah manusia dapat meningkatkan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk tertinggi di bumi ini. Karena hanya manusiala
makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai akal budi untuk berpikir dalam segala
tindakan yang akan di lakukannya. Apabila manusia tidak menggunakan akal
budinya dalam kehidupannya sehari-hari atau bahkan melanggar norma manusia
tersebut dapat dikatakanan seperti hewan
karena hewan tidak memiliki akal budi.
Jadi fungsi
akal dan budi mnusia adalah menunjukkan martabat manusia dan kemanusiaan,
sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.
- Manusia Pencipta Budaya
Kebudayaan yang
telah diciptakan manusia terdiri dari tiga wujud, yaitu: 1.) kebudayaan sebagai
suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma-norma peraturan dan sebagainya.
Kebudayaan wujud ini disebut kebudayaan ideal yang berfungsi untuk mengatur
tata kelakuan, mengenali memberi arah dan mengendalikan perbuatan dan perilaku
manusia; 2.) kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan yang berpola
manusia dalam masyarakat. Wujud ini bersifat konkrit terjadi disekitar kita dan
berlangsung sehari-hari, kebudayaan ini sering disebut sistem sosian. Kebudayaa
ini berisikan interaksi antar manusai, hubungan sosial dan pergaulan;
3.)kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Kebudayaan ini bersifat konkrit atau nyata. Kebudayaan ini berupa allat-alat
dari akyivitas manusia, perbuatan dan karya manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut
Koenjaraningrat, kebudayaan juga memiliki unsur-unsur yang bersifat universal yang disebut fungsi
pokok, meliputi antara lain:
a. Sistem
religi dan upacara keagamaan, misal; upacara kematian, ritual menolak hujan,
upacara keagamaan dll.
b. Sistem
dan organisasi masyarakat, misal; kekerabatan, sistem warisan dll.
c. Sistem
pengetahuan, misal; perbintangan, ilmu bercocok tanam, perdagangan dll.
d. Bahasa
sebagai medi komunikasibahasa tulis dan bahasa lisan.
e. Kesenian,
misal; seni rupa, seni musik, seni gerak dll.
f. Sistem
mata pencaharian hidup, misal; pertamanan, peternaan ddd.
g. Sistem
teknologi dan peralatan, misal; teknik pembuatan alat pertanian, teknik
perikanan, teknik membuat alat menangkap ikan dll.
Masing-masing
unsur di atas saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila ada satu unsur yang
berubah maka akan ad unsur yang mengalami perubahan juga, karena saling
memberikan konstribusinya masing-masing.
Dapat disimpulkan
bahwa budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia untuk memenuhi
keinginan-keinginan hidupnya. Budaya diperoleh dengan cara belajar dan budaya
tidak tetap tetapi selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada
akal manusia. Seperti dapat kita lihat dalam era globalisasi saat ini, sudah
terjadi berbagai macm modernisasi di berbagai aspek kehidupan mulai dari
alat-alat dapur hingga alat-alat pertanian yang semula menggunaka cangkul untuk
mengolah sawah kini telah menggunakan traktor untuk membajak tanah sawah.
Penggatian alat-alat tradisional tersebut tidak semata hanya membawa dampak
positif bagi kehidupan manusai, melainkan juga membawa dapat yang kurang baik,
seperti mulai menghilangnya rasa kegotongroyongan dala masyarakat, semkin
benyaknya pengangguran karena banyaknya penggunaan mesein-mesein sebagai
pengganti tenaga manusis.
Demikian
manusia menciptakan
kebudayaan untuk memenuhi kebutuhannya. Budaya selalu berubah sewaktu-waktu seiring dengan
perubahan akal manusia. Karena kebutuhan manusia juga akan terus berkembang
dari hal yang sederhana menjadi sangat kompleks.
- Konsep-Konsep hidup Bermasyarakat
Manusia adalah
makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak
dapat hidup sendiri
karena manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu manusia
selalu hidup berkelompok. Kelompok-kelompok manusia tersebut dinamakan
masyarakat. Definisi masyarakat sendiri adalah sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan
terkait oleh identitas
bersama (Koentjaraningrat,1980;160) dalam hidup bermasyarak manusia memiliki
beberapa konsep atau rambu-rambu agar hidup mereka tetap terarah dan harmonis.
Karena di dalam sebuah masyarakat selalu terjadi interaksi antar manusia satu
dengan manusia yang lainnya, tedapat ikatan pola perilaku yang khusus atau khas
di dalam semua aspek dan adanya rasa identitas terhadap kelompok, dimana
individu menjadi anggota kelompoknya. Konsep-konsep hidup bermasyarakat antara
lain:
1. Manusia
dan Keadilan
Keadilan
merupakan tindakan baik yang seharusnya dilakukan oleh setiap manusia dalam
semua tindakannya. Keadilan berasal dari kata adil yang artinya memberikan apa
yang menjadi haknya(Natanegoro;1969). Implementasi dari konsep keadilan itu
sendiri harus berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan moral, pertimbangan
baik buruk dan tidak semata-mata hanya berdasarkan kepada konsep keadilan
secara itam putih. Dimana kebajikan itu merupaka segenap citi-cita moralitas
sebagai suatu keseluruhan tungggal dimasukkan dalam konsep keadilan maka makna keadilan menjadi rihteousness yang
artinya kebenaran atas dasar kebaikan dan bukan suatu kebenaran ilmiah.
Hakekat keadilan
terwujud apabila seseorang atau kelompok orang berperilaku sesuai dengan hak
dan kewajibannya dan sesuai peranannya masing-masing. Tindakan yang
dilakukannya tersebut juga tidak merugikan orang lain. Manusia yang selalu
menjalankan sikap adil dalam hidupnya, ia akan merasa aman dan sejahtera.
Terlebih lagi apabila keadilannya tersebut dapat ia gunakan untuk membantu
meringankan beban orang lain. Keadilan akan terwujud jika masing-masing
memiliki pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
2. Manusia
dan Tanggung Jawab
Keberadaan dan
adanya manusia di dunia ini tidak lain adalah untuk mengemban tugas sebagai
khalifah di muka bumi ini. menjadi seorang manusia yang sehat jiwa dan raganya,
ia selalu mempunyai tanggung jawab baik tanggung jawab tehadap dirinya sendiri
maupun terhadap manusia lainnya.
Kata tanggung
jawab sendiri memiliki arti yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Setiap
manusia tak ada yang hidup sendiri, mereka selalu hidup sosial atau dalam
sebuah kelompok. Karena mereka hidup berkelompok maka dari sanalah mereka
mempunyai berbagai macam tanggung jawab bukan hanya tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri tetapi juga kepada kelompoknya, keluarga dan sebagainya.
Tanggung jawab
manusia dalam hidupnya ada empat macam yaitu, tanggung jawab kepada keluarga,
tanggung jawab kepada masyarakat, tanggung jawab kepada bangsa/negara, tanggung
jawab kepada Tuhan YME yang telah meciptakannya. Dasar adanya tanggung jawab
yang harus dilaksanakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya yaitu karena
eksistensinya dan keinginannya untuk menjadi manusia yang baik dan memperoleh
kebahagiaan.
3. Manusia
dan Pengabdian
Definisi
pengabdian adalah proses, perbuatan, cara mengabdi atau mengabdikan. Seseorang
dapat memilih mementingkan kepentingan pribadinya sendiri atau lebih
mementingkan kepentingan umum, dalam memilih tersebut adalah hak mereka
masing-masing. Hal yang dapat menjadikan seseorang mau mengabdi atau tidak adalah
cinta, kasih, keyakinan dan tanggung jawab. Manusia yang paling utama haruslah
mengabdi kepada Tuhannya karena telah menciptakannya dan meberikannya
kehidupan. Selain itu manusia juga harus mengabdi terhadap keluarga yang telah
membesarkannya karena di dalam
keluargalah seoarang anak dapat tumbuh besar dan mendapat pendidikan karena
mereka dirawat oleh kedua orangnya dengan penuh tanggungjawab, sehingga seorang
anak harus mengabdi kepaa keluarganya. Dan mengabdi kepada negara yang menjadi
tanah airnya tempat kita semua bernaung dalam kedaulatannya, sehingga dalam
keadaan negara bagaimanapun kita harus mengabdi dengan hal-hal yang positif
tanpa membuat keburukan bagi negara kiata.
Untuk
menjalankan pengabdiannya manusia harus tulus ikhlas dalam melaksanakannya
dengan rasa senang hati, karena dengan itu pakerjaan pengabdian yang rasanya
berat akan terasa ringan dan menyenagkan.t tugas pengabdian adalah tugas-tugas
yang mulia dan akan menjadikan kebahagiaan serta kedamaian jika semua manusia
dapat mengabdi secara benar dan tidak
menyalahi aturan.
4. Pandangan
Hidup
Pandangan hidup
biasanya mengandung sebagian nilai yang dianut masyarakat, yang dipilih secara
selektif oleh individu dan golongan-golongan dalan masyarakat. Pandangan hidup
berbeda dengan dengan sistem nilai budaya. Sistem nilai merupakan pedoman hidup
yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat. Sedangkan pandangan hidup
merupakan suatu sistem pedoman yang di anut oleh golongan-golongan lebih sempit
lagi individu-individu dalam masyarakat. Jadi sebenarnya yang di anut oleh
masyarakat adalah pandangan hidup golongan tertentu bukan pandangan masyarakat
secara umum.
Bangsa kita
mempunyai ideologi yang merupakan pandangan hidup bangsa yang telah dicetuskan
oleh para pendiri bangsa kita, tetapi belum tentu semua masyarakat bangsa ini
sepadan pandangannya dengan pandangan hidup tersebut. Dan manusia dalam satu
negara ini juga memiliki pandangan hidupnya masing-masing, seperti orang jawa
mempunyai pandangan hidupnya sendiri seperti becik ketieik ala ketara, yaitu
hal yang baik pasti di ingat sedangkan hal buruk pasti juga akan terlihat.
Karena untuk
itu marilah kita semua berbuat baik, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga
unuk sesama manusia, alam sekitar kita dan Tuhan YME.
5. Manusia dengan Cinta Kasih
, Keindahan dan Kegelisahan Dalam Hidupnya
Menurut
Aristoteles tujuan tertinggi dalam hidup manusia adalah untuk mecapai
kebahagiaan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar